Dilansir voaindonesia.com, Rabu (10/7/2013), untuk membuat model belajar interaktif, Stern membuat perangkat lunak pengajaran Bahasa Bali. Dibuat dalam bentuk modul, Stern pun membagikan software-nya tersebut kepada masyarakat lokal serta masyarakat dunia.
Lulusan Harvard Law School dan Cornell University itu mengatakan Bahasa Bali memiliki keunikan tersendiri. Di antaranya karena pemilihan kata dalam percakapan Bahasa Bali yang menunjukkan kedekatan serta etika penggunanya.
Selain itu kata-kata dalam bahasa Bali juga memiliki nilai filosofi, sejarah, kebudayan serta kearifan lokal. Menurut Stern, dengan keunikan yang dimiliki oleh Bahasa Bali sudah selayaknya bahasa daerah tersebut dimasukkan sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
“Bahasa Bali itu penting untuk seluruh dunia. Ini semacam heritage (warisan). Bahasa Bali semacam permata asli dan itu dinilai orang di seluruh dunia karena ada banyak keahlian dan ilmu,” ujar Stern, yang belajar Bahasa Indonesia di IKIP Malang dan pernah mengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.Pada kenyataanya penutur Bahasa Bali saat ini memang cenderung berkurang. Terbukti sekarang hanya terdapat sekitar satu juta penutur aktif Bahasa Bali dari sekitar 3,5 juta penduduk Bali.
Alissa yang turut mengurus yayasan nirlaba basabali.org menyebutkan, modul interaktif belajar Bahasa Bali hanya sebuah cara memanfaatkan teknologi untuk menarik minat generasi muda dalam mempelajari bahasa ibu.
Modul interaktif belajar Bahasa Bali tidak saja memuat tata bahasa dan catatan yang fokus pada percakapan bahasa Bali tetapi juga memuat tentang pembelajaran penulisan dengan menggunakan huruf Bali.
Sumber Info
Tidak ada komentar :
Posting Komentar